Ide dasar dari lambang UI adalah kala-makara, yang merupakan dua kekuatan yang ada di alam : kala sebagai kekuatan di atas (kekuatan matahari) dan makara sebagai kekuatan di bawah (kekuatan bumi). Kedua kekuatan itu dipadukan menjadi makara yang melambangkan Universitas Indonesia sebagai baik sumber ilmu pengetahuan, maupun hasilnya, yang menyebar ke segala penjuru.
Lambang Universitas Indonesia terdiri dari dua unsur, yaitu: pohon dengan cabang-cabangnya dan makara. Makna lambang Universitas Indonesia adalah sebagai berikut:
Pohon berikut cabang dan kuncup melambangkan pohon ilmu pengetahuan dengan cabang-cabang ilmu pengetahuannya, sementara kuncup tersebut suatu saat akan mekar dan menjadi cabang ilmu pengetahuan baru. Kuncup-kuncup itu akan senantiasa mekar selama pohon ilmu pengetahuan itu hidup. Dengan kata lain, cabang-cabang ilmu pengetahuan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan zaman.
Pohon berikut cabang dan kuncup melambangkan pohon ilmu pengetahuan dengan cabang-cabang ilmu pengetahuannya, sementara kuncup tersebut suatu saat akan mekar dan menjadi cabang ilmu pengetahuan baru. Kuncup-kuncup itu akan senantiasa mekar selama pohon ilmu pengetahuan itu hidup. Dengan kata lain, cabang-cabang ilmu pengetahuan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan zaman.
Makara yang mengalirkan air melambangkan hasil yang memancar ke segala penjuru. Maknanya adalah Universitas Indonesia sebagai sumber ilmu pengetahuan, akan menghasilkan sarjana-sarjana yang cerdas, terampil, penuh ketakwaan, berbudi luhur, dan berkepribadian, serta bersikap terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi serta masalah yang dihadapi masyarakat, dan mampu menyelesaikannya sesuai dengan kaidah-kaidah akademik, di mana pun mereka berada
Bentuk lambang UGM bisa dibagi menjadi tiga, yaitu:
* Pusat lambang. Ia berupa surya atau matahari yang berlubang dan memancarkan sinar dalam bentuk lima kesatuan kumpulan sinar. Setiap kesatuan kumpulan sinar terdiri dari sembilan belas sorot sinar. Warna surya dan sinar, kuning emas
* Dua lingkaran di tengah-tengah matahari. Lingkaran bagian dalam memuat huruf-huruf menyembul berbunyi GADJAH MADA. Lingkaran bagian luar memuat tulisan UNIVERSITAS pada bagian atasnya dan tulisan UNIVERSITAS pada bagian bawahnya. Kedua bentuk lingkaran ini bersusun, sehingga mirip surya kembar. Sedangkan lima kesatuan kumpulan sinar surya berbentuk Kartika atau Bintang Segi lima
* Lima songkok. Pada lambang dilindungi oleh lima songkok bewarna putih, yaitu topi kebesaran panglima. Di antara songkok-songkok tersebut terdapat lima tombak bewarna kuning.
* Pusat lambang. Ia berupa surya atau matahari yang berlubang dan memancarkan sinar dalam bentuk lima kesatuan kumpulan sinar. Setiap kesatuan kumpulan sinar terdiri dari sembilan belas sorot sinar. Warna surya dan sinar, kuning emas
* Dua lingkaran di tengah-tengah matahari. Lingkaran bagian dalam memuat huruf-huruf menyembul berbunyi GADJAH MADA. Lingkaran bagian luar memuat tulisan UNIVERSITAS pada bagian atasnya dan tulisan UNIVERSITAS pada bagian bawahnya. Kedua bentuk lingkaran ini bersusun, sehingga mirip surya kembar. Sedangkan lima kesatuan kumpulan sinar surya berbentuk Kartika atau Bintang Segi lima
* Lima songkok. Pada lambang dilindungi oleh lima songkok bewarna putih, yaitu topi kebesaran panglima. Di antara songkok-songkok tersebut terdapat lima tombak bewarna kuning.
Arti dari lambang tersebut bisa diuraikan dalam enam bagian, yaitu:
* Surya dengan sinarnya dan kartika bersegi lima berwarna kuning emas melambangkan bahwa Universitas Gadjah Mada adalah Universitas Pancasila, Lembaga Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan bagi Pendidikan Tinggi berdasarkan Pancasila, yang memancarkan ilmu pengetahuan. kenyataan dan kebajikan.
* Titik pusat lambang berupa matahari berlubang atau "surya binolong". Kata "surya" mengandung makna angka "satu" dan "binolong" mengandung makna angka "sembilan", sehingga bentuk "surya binolong" atau matahari berlubang mengandung makna "satu" dan "sembilan", yang bisa dibaca 19. Setiap kesatuan kumpulan sinar pun terdiri atas sembilan belas sorot sinar, yang juga mengandung makna angka 19, tanggal pendirian UGM.
* Dua bentuk lingkaran bersusun yang melingkari lubang titik pusat lambang di dalam lima kesatuan kumpulan sinar surya berbentuk bintang segi lima, yang serupa dengan surya kembar di dalam Kartika atau Bintang. Kartika me. ngandung makna "satu" dan surya kembar mengandung makna "dua", sehingga bentuk surya kembar ini mengandung makna angka satu dan "dua", yang bisa dibaca 12. Angka 12 ini adalah nomor bulan Desember, bulan pendirian UGM.
* Dua bentuk lingkaran bersusun yang melingkari lubang titik pusat lambang di dalam lima kesatuan kumpulan sinar surya berbentuk bintang segi lima, yang serupa dengan surya kembar di dalam Kartika atau Bintang. Kartika me. ngandung makna "satu" dan surya kembar mengandung makna "dua", sehingga bentuk surya kembar ini mengandung makna angka satu dan "dua", yang bisa dibaca 12. Angka 12 ini adalah nomor bulan Desember, bulan pendirian UGM.
* Songkok dan Tombak masing-masing berjumlah lima melingkungi Surya dan Kartika, melambangkan sifat pahlawan dan perjilangan nasional UGM yang selalu siap sedia dan waspada. Keseluruhannya diliputi dan diresapi Pancasila, kesemuanya itu melambangkan sifat UGM sebagai monumen perjuangan Pancasila berdasarkan Pancasila.
* Kesatuan kumpulan Sinar, Segi Kartika, Songkok, dan Tombak, masing-masing berjumlah 5 (lima). Semuanya melambangkan Pancasila, sehingga UGM memiliki dasar, sifat, dan tujuan, hakekat pahlawan serta perjuangan nasional demi Pancasila.
* Warna putih melambangkan sifat Kesucian. Warna kuning emas melingkari warna putih pada hakekatnya merupakan satu "sengkalan memet", yaitu rumusan kata-kata yang menyiratkan pertalian makna warna putih dan warna kuning emas, yang berbunyi: murnining suci margin kanyatan atau kemurnian kesucian adalah jalan kenyataan. Katimat ini melambangkan angka tahun 1949, yaitu tahun pendirian UGM.
* Kesatuan kumpulan Sinar, Segi Kartika, Songkok, dan Tombak, masing-masing berjumlah 5 (lima). Semuanya melambangkan Pancasila, sehingga UGM memiliki dasar, sifat, dan tujuan, hakekat pahlawan serta perjuangan nasional demi Pancasila.
* Warna putih melambangkan sifat Kesucian. Warna kuning emas melingkari warna putih pada hakekatnya merupakan satu "sengkalan memet", yaitu rumusan kata-kata yang menyiratkan pertalian makna warna putih dan warna kuning emas, yang berbunyi: murnining suci margin kanyatan atau kemurnian kesucian adalah jalan kenyataan. Katimat ini melambangkan angka tahun 1949, yaitu tahun pendirian UGM.
Kata "Murni" mengandung angka 9; "Suci"dilambangkan angka 4; " Marga" dilambangkan angka 9, sedangkan "kenyataan" dilambangkan angka 1. Semua ini,bila dibaca dari belakang, mempunyai nilai 1949.
Sejak bergabung dengan ITB beberapa waktu lalu, Ganesha sebagai lambang ITB cukup mengusik. Arti lambang Ganesha ITB ternyata tidak ditemukan pada situs resmi Perguruan Tinggi Negeri tersebut, kalaupun ada adalah pada petunjuk tesis ITB itu pun ternyata mempunyai arti berbeda dari berbagai sumber yang tersebar di internet. Berikut arti lambang Ganesha Institut Teknologi Bandung.
Kapak : Lambang Sifat Ksatria
Cawan : Lambang Sumber Ilmu Pengetahuan yang tiada habisnya
Gading (patah) : Lambang pengorbanan diri untuk menyelesaikan masalah yang merintangi kemajuan ilmiah
Tasbih : Lambang Kebijaksanaan
Selendang : Lambang Kesucian
Buku : Lambang Keilmuan
Dari berbagai sumber di internet diketahui bahwa Ganesha merupakan Dewa Ilmu Pengetahuan yang mempunyai berbagai versi ada yang bertangan dua ada pula yang bertangan empat selain itu ada pula yang bergading patah dan ada yang tidak. Atribut yang menyertainya pun ditemukan sekitar 20 variasi. Untuk atribut selendang ternyata tidak diketemukan, atribut yang nampak seperti selendang tersebut ternyata pada berbagai sumber menyebutkan bahwa itu adalah ular yang menghadap ke bawah. Beberapa atribut yang digunakan oleh Ganesha pada lambang ITB ternyata mempunyai arti yang berbeda, berikut arti atribut Ganesha lambang ITB yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber.
Kapak : Lambang Penghancur Rintangan dan Halangan
Kapak : Lambang Penghancur Rintangan dan Halangan
Cawan berisi memanisan yang dihisap oleh belalai : Lambang Manis/Kesenangan yang diperoleh setelah menghalau halangan dan rintangan
Gading (patah) : Lambang pengorbanan diri untuk menyelesaikan masalah yang merintanginya
Tasbih : Lambang Pengetahuan yang tiada putusnya
Tasbih : Lambang Pengetahuan yang tiada putusnya
Ular yang merambat ke bawah : Lambang Kekuatan yang luar biasa
Buku : Lambang Keilmuan
4. Universitas Airlangga
Universitas Airlangga didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.57 Tahun 1954, dan diresmikan oleh Presiden RI Ir.Soekarno tanggal 10 November 1954 bertepatan dengan Hari Pahlawan IX.
Nama Airlangga dipilih oleh para pendiri Universitas Airlangga sebagai suatu perwujudan penghormatan terhadap seorang Raja yang sekaligus sebagai Pahlawan Bangsa Indonesia di masa lampau dalam abad IX yang bernama Prabu Airlangga, yang memerintah kerajaan di Jawa Timur hingga wilayahnya mencapai Indonesia Timur.
Airlangga memiliki arti dan makna sebagai "Sang Peminum Air", adalah seorang raja bijak yang memerintah Jawa Timur sekitar tahun 1019 hingga tahun 1042. Nama lengkapnya adalah Raka Galuh Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikrama Tunggadewa. Nama yang panjang ini menandakan beliau sebagai raja yang bijak dan mempunyai pengaruh yang besar di kalangan rakyat, sahabat dan juga musuh-musuhnya.
Dalam waktu selama 20 tahun Airlangga berhasil memperkuat posisinya dan menguasai seluruh wilayah Jawa Timur dan sebagian dari kepulauan Sunda (Nusa Tenggara). Akhirnya terdapat dua kerajaan besar yang memerintah Indonesia waktu itu yaitu Kerajaan Airlangga di bagian Timur Indonesia, dan Kerajaan Sriwijaya di sebelah Barat, dengan pusat pemerintahannya di kota Palembang.
Semenjak menjadi raja Prabu Airlangga selalu menjalankan pemerintahan dengan penuh kebijaksanaan dan kearifan seperti dengan menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Sriwijaya, dan akhirnya Prabu Airlangga memperistri putri Raja Sriwijaya pada tahun 1023. Bangsa Indonesia sekarang sangat yakin bahwa kebijakan politik untuk mewujudkan koeksistensi damai antara Kerajaan Airlangga dengan Kerajaan Sriwijaya yang berdampingan dan bersikap damai itu, memiliki makna penting yaitu sesungguhnya beliau Prabu Airlangga telah mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di abad ke 11 lalu.
Di samping itu Raja Airlangga sangat memperhatikan nasib dan kondisi rakyat serta tingkat kesejahteraannya, oleh sebab itu Raja Airlangga telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki dan membangun irigasi, komunikasi, perdagangan dan pedesaan. Termasuk juga beliau sangat memperhatikan kondisi kehidupan sosial budaya dan spiritual. Beliau sempat juga dinobatkan sebagai pendeta dengan nama "Resi Gentaya".
Di samping itu Raja Airlangga sangat memperhatikan nasib dan kondisi rakyat serta tingkat kesejahteraannya, oleh sebab itu Raja Airlangga telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki dan membangun irigasi, komunikasi, perdagangan dan pedesaan. Termasuk juga beliau sangat memperhatikan kondisi kehidupan sosial budaya dan spiritual. Beliau sempat juga dinobatkan sebagai pendeta dengan nama "Resi Gentaya".
Semasa hidupnya Raja Airlangga juga banyak menaruh perhatian pada mistik dan pola-pola pengobatan tradisional untuk dapat menghadapi dan menghilangkan berbagai penyakit dan bencana yang mungkin dihadapi oleh penduduk. Sang raja sangat yakin bahwa segala malapetaka dan kehidupan yang buruk dapat dilenyapkan jika warga masyarakat dapat menerapkan dan melaksanakan Hukum Suci atau "Sacred Law" sebagai tiang dalam masyarakat.
Setelah Raja Airlangga wafat tahun 1042, Sang Raja diabadikan ke dalam bentuk patung Bathara Wisnu yang duduk dan menaiki Garuda Mukti. Garuda Mukti dalam mitos kebudayaan Jawa sebagai makhluk yang kuat, tangguh, kokoh, serta sakti. Namun Bhatara Wisnu mampu menjinakkan dan menjadikan sebagai tempat singgasananya, karena Wisnu memang penuh kearifan, kehalusan, dan kesaktian. Demikianlah Raja Airlangga memperoleh pujian dari rakyatnya sebagai raja yang bijak, halus, dan sakti.
Setelah Raja Airlangga wafat tahun 1042, Sang Raja diabadikan ke dalam bentuk patung Bathara Wisnu yang duduk dan menaiki Garuda Mukti. Garuda Mukti dalam mitos kebudayaan Jawa sebagai makhluk yang kuat, tangguh, kokoh, serta sakti. Namun Bhatara Wisnu mampu menjinakkan dan menjadikan sebagai tempat singgasananya, karena Wisnu memang penuh kearifan, kehalusan, dan kesaktian. Demikianlah Raja Airlangga memperoleh pujian dari rakyatnya sebagai raja yang bijak, halus, dan sakti.
Kini lambang Universitas Airlangga adalah Garuda Muka dengan tunggawan Bhatara Wisnu. Yang disimbolkan sebagai Bhatara Wisnu adalah Prabu Airlangga sendiri, karena sakti, bijak dan kehalusan budinya.
Dari sejarah institusinya Universitas Airlangga berawal dari cikal bakal lembaga pendidikan Nederlands Indische Artsen School (NIAS) yang didirikan tahun 1913 oleh Pemerintah Belanda, di mana NIAS di Surabaya ini dijadikan sebagai cabang Universiteit Van Indonesie Jakarta, dan kemudian diberi nama Fakulteit der Geneeskunde. Demikian juga kemudian dibuka "Tandhellkundig Instituut" sebagai cabang dari Universiteit Van Indonesie Jakarta.
Setelah Indonesia merdeka dan memperoleh kedaulatan penuh kemudian Pemerintah Indonesia secara resmi membuka lembaga pendidikan tinggi ini tahun 1954 dengan nama Universitas Airlangga bertepatan dengan hari bersejarah bagi Arek-arek Suroboyo, yaitu Hari Pahlawan yang IX.
Setelah Indonesia merdeka dan memperoleh kedaulatan penuh kemudian Pemerintah Indonesia secara resmi membuka lembaga pendidikan tinggi ini tahun 1954 dengan nama Universitas Airlangga bertepatan dengan hari bersejarah bagi Arek-arek Suroboyo, yaitu Hari Pahlawan yang IX.
5. Institut Pertanian Bogor
Lambang Institut Pertanian Bogor mencerminkan pertumbuhan Institut Pertanian Bogor sebagai suatu lembaga pendidikan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi dan akan selalu maju, tumbuh terus dan mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi dengan berlandaskan Pancasila. Lambang IPB terdiri atas tulisan "INSTITUT PERTANIAN BOGOR", pohon berdaun lima helai dan buku terbuka di bawahnya, dibatasi lingkaran yang kesemuanya berwarna putih dengan dasar berwarna biru.
Warna dasar biru melambangkan bahwa IPB termasuk kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi; gambar buku terbuka menggambarkan IPB sebagai sumber ilmu pengetahuan. Bentuk bundar menggambarkan bahwa ilmu tersebut tidak ada batasnya, selalu berkembang dan bertambah. Cabang tiga yang timbul dari buku melambangkan Tridarma Perguruan Tinggi. Kelima ujung helai daun melambangkan lima Fakultas pertama pada waktu IPB berdiri dan bahwa Tridarma itu dilaksanakan berdasarkan Pancasila.
6. Universitas Sebelas Maret
Anatomi lambang UNS berbentuk bunga dengan 4 daun bunga sebagai visualisasi bangsa, yang berarti pendidikan putra-putri bangsa yang kelak akan mengharumkan nama bangsa & negara, Tiga daun bunga; atas, samping kanan & samping kiri merupakan pengejawantahan tri dharma perguruan tinggi, Satu daun bunga dibawah terdiri atas 5 satuan melambangkan sila-sila Pancasila, garis pembentuk 4 daun bunga dibuat secara berantai sedemikian rupa menggambarkan kesatuan civitas akademika UNS.
Bentuk kepala putik bunga digambarkan sebagai Wiku yang berasal dari bahasa Pali , yang kurang lebih bermakna orang yang berilmu tulisan melingkar yang mirip aksara Jawa merupakan Candra Sangkala (hitungan tahun Jawa) Mangesthi Luhur Ambangun Nagara melambangkan tahun Jawa 1908 atau tahun Masehi 1976, tahun berdirinya UNS.
Secara keseluruhan lambang UNS memvisualisasikan cita-cita luhurnya untuk membangun bangsa, Candra Sangkala itu seolah Praba yang bersinar, Praba dalam sejarah agama & pewayangan dipakai oleh orang suci, bijaksana dan berbudi luhur. Pusat lambang itu adalah otak Wiku (orang yang berilmu) yang digambarkan sebagai nyala api, mengisyaratkan sinar keabadian ilmu pengetahuan yang menerangi menuju pensejahteraan manusia. Warna biru laut merupakan ikrar kesetiaan dan kebaktian terhadap bangsa, negara, tanah air dan ilmu pengetahuan.
Bentuk kepala putik bunga digambarkan sebagai Wiku yang berasal dari bahasa Pali , yang kurang lebih bermakna orang yang berilmu tulisan melingkar yang mirip aksara Jawa merupakan Candra Sangkala (hitungan tahun Jawa) Mangesthi Luhur Ambangun Nagara melambangkan tahun Jawa 1908 atau tahun Masehi 1976, tahun berdirinya UNS.
Secara keseluruhan lambang UNS memvisualisasikan cita-cita luhurnya untuk membangun bangsa, Candra Sangkala itu seolah Praba yang bersinar, Praba dalam sejarah agama & pewayangan dipakai oleh orang suci, bijaksana dan berbudi luhur. Pusat lambang itu adalah otak Wiku (orang yang berilmu) yang digambarkan sebagai nyala api, mengisyaratkan sinar keabadian ilmu pengetahuan yang menerangi menuju pensejahteraan manusia. Warna biru laut merupakan ikrar kesetiaan dan kebaktian terhadap bangsa, negara, tanah air dan ilmu pengetahuan.
7. Universitas Negeri Semarang
Dasar Lambang merupakan siluet bunga teratai yang sedang mekar, berbentuk segilima beraturan, berwarna hitam dengan bingkai kuning emas, melambangkan filsafat Pancasila sebagai pandangan hidup UNNES
Enam mahkota bunga cempaka yang sedang mekar kuning emas, melambangkan fakultas sebagai pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, seni dan budaya yang kelak bermanfaat bagi kehidupan negara dan bangsa
Enam mahkota bunga cempaka yang sedang mekar kuning emas, melambangkan fakultas sebagai pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, seni dan budaya yang kelak bermanfaat bagi kehidupan negara dan bangsa
Bokor kencana berwarna kuning emas, melambangkan kampus UNNES sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, seni dan budaya
Kepala putik bersusun tiga, berwarna putih melambangkan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
Siluet Tugu Muda di bagian tengah adalah lambang Semarang, yaitu kota tempat kedudukan UNNES
Tulisan UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG berwarna putih melambangkan kesucian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, seni dan budaya
Tulisan UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG berwarna putih melambangkan kesucian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, seni dan budaya
Tulisan UNNES berwarna merah melambangkan dinamika pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, seni dan budaya.
Arti lambang Universitas Negeri Surabaya sebagai berikut :
Perisai segilima beraturan berwarna biru laut melambangkan falsafah Pancasila sebagai pandangan hidup sivitas akademika Unesa, warna biru melambangkan ketulusan sikap dalam mendidik mahasiswa menjadi sarjana dan tenaga profesional yang bermoral tinggi tanpa membeda-bedakan golongan, suku, ras dan agama.
Perisai segilima beraturan berwarna biru laut melambangkan falsafah Pancasila sebagai pandangan hidup sivitas akademika Unesa, warna biru melambangkan ketulusan sikap dalam mendidik mahasiswa menjadi sarjana dan tenaga profesional yang bermoral tinggi tanpa membeda-bedakan golongan, suku, ras dan agama.
Sayap burung garuda berwarna kuning berjumlah sembilan yang terdiri dari empat bulu sayap besar, dan lima bulu sayap kecil, melambangkan semangat '45 yang melandasi sikap dan perubahan seluruh sivitas akademika Unesa dalam berperan mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
Tugu pahlawan berwarna putih terdiri atas tiga pilar sebagai ciri khas kota Surabaya, melambangkan semangat yang kuat sivitas akademika Unesa dalam mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Bunga teratai berwarna merah, melambangkan kesucian hati, keluhuran budi dan keberanian membela kebenaran bagi seluruh sivitas akademika Unesa dalam mengabdi kepentingan bangsa dan negara.
Buku berwarna putih sebagai dasar, melambangkan bahwa Unesa sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian
Wujud lambang tugu pahlawan, sayap, dan bunga teratai apabila dirangkai menunjukkan angka 1998 sebagai tahun kelahiran Unesa.
Arti warna dalam lambang tersebut :
Biru laut berarti ketulusan sikap.
Biru tua berarti keteguhan tekad.
Putih berarti kesucian hati.
Kuning berarti keluhuran budi.
Merah berarti keberanian membela kebenaran.
9. Universitas Udayana Denpasar
Lambang Unud bernama Widya Cakra Prawartana yang artinya perputaran roda ilmu pengetahuan berdasarkan Pancasila. Arti dari lambang-lambang itu adalah:
* Berwujud sebuah lingkaran yang mempunyai roda cakra, di tengah terdapat padma (bunga teratai) dengan delapan helai daun yang melambangkan delapan penjuru angin, yang melambangkan kesucian Tuhan Yang Maha Esa mcrupakan sila pertama dari Pancasila.
* Roda cakra mempunyai empat buah jari-jari yang melambangkan kekuatan yang membaja dari empat sila Pancasila.
* Berwujud sebuah lingkaran yang mempunyai roda cakra, di tengah terdapat padma (bunga teratai) dengan delapan helai daun yang melambangkan delapan penjuru angin, yang melambangkan kesucian Tuhan Yang Maha Esa mcrupakan sila pertama dari Pancasila.
* Roda cakra mempunyai empat buah jari-jari yang melambangkan kekuatan yang membaja dari empat sila Pancasila.
* Bagian luar dari jari-jari lingkaran roda dihiasi dengan 54 (lima puluh empat) titik sebagai ratna permata sesuai dengan rangkaian ilmu pengetahuan yang diberikan Unud.
* Warna lambang Unud adalah kuning keemasan dengan warna dasar biru. Warna kuning keemasan melambangkan matahari terbit dan warna biru melambangkan wama langit.
* Warna lambang Unud adalah kuning keemasan dengan warna dasar biru. Warna kuning keemasan melambangkan matahari terbit dan warna biru melambangkan wama langit.
Ayam jantan, tegak di atas benteng kekukuhan tempat berpijak, membawa serta pada dirinya simbol-simbol kemauan keras, kebebasan berfikir, berjiwa besar untuk mencapai keseluruhan ilmu pengetahuan, kebahagian dan kesentosaan hidup dalam mengabdi kepada kejayaan nusa dan bangsa.
Unsur-unsur Lambang
* Ayam jantan melambangkan sifat dan pribadi Sultan Hasanuddin yang mencerminkan sikap intelek, berjiwa besar dan militan dalam bergerak ke arah kemajuan.
* Pohon Lontar, lambang ilmu pengetahuan tentang keserbagunaan manfaat yang diberikannya kepada umat manusia untuk kesejahteraan lahir batin.
* Benteng, mengingatkan kejayaan bahari tempat UNHAS berdiri. Benteng-benteng Somba Opu, Ujungpandang, dan Tallo melindungi kota Makassar, mendorong tekad patriotik dan dinamik untuk berjasa kepada tanah air.
* Buah Padi dan Daun Kelapa, menggugah semangat untuk hidup makin berisi kian merunduk, dan keunggulan berdiri tegak menghadang badai dan taufan, seperti pohon kelapa yang menghiasi persada tanah air.
Unsur-unsur warna
* Kuning, melambangkan kedewasaan, kemuliaan, dan kesatriaan.
* Hijau, melambangkan kesuburan dan harapan.
* Putih, melambangkan garis-garis kesucian, ketulusan, dan keapikan.
* Merah, melambangkan semangat dan cinta kepada tanah air.
* Hitam, melambangkan kedalaman ilmu pengetahuan dan kebulatan tekad untuk mencapai pribadi yang utuh.
Konstruksi
Harpa atau kecapi, terukir ragam hias Indonesia, mewakili kehidupan artistik Nusantara, untuk pembinaan seni budaya dan keluhuran bangsa dan tanah air Indonesia.
Harpa atau kecapi, terukir ragam hias Indonesia, mewakili kehidupan artistik Nusantara, untuk pembinaan seni budaya dan keluhuran bangsa dan tanah air Indonesia.
111. Universitas Sriwijaya
Keterangan Lambang
Bunga Melati merupakan bunga suci melambangkan kemurnian, keanggunan, keluhuran, wibawa dan kesetiaan pada cita-cita. Pada lambang digambarkan lima mahkota bunga (corolla) dengan warna kuning muda. Lima mahkota bunga melambangkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, sedangkan warna kuning muda melambangkan warna Universitas.
Bunga Seruni sebagai lambang yang paling tua ditemukan dalam sejarah Sriwijaya. Pada lambang digambarkan mahkota bunga (corolla) dari bunga yang terpilin (marginal flower), berjumlah 31, berwarna kuning emas yang terpilin. Jumlah 31 melambangkan tanggal lahir Unsri pada tanggal 31 Oktober 1960 dan warna kuning emas melambangkan keagungan Sriwijaya. Mahkota bunga yang terpilin ke kanan yang mengakibatkan ujung kelopaknya mengarah ke kiri dimaksudkan bahwa Universitas ini berjalan seirama dengan perputaran jaman.
Cahaya melambangkan ilmu pengetahuan, yang menerangi jagad, menunjukan bahwa hanya dengan ILMU ketidaktahuan dapat ditiadakan. Ilmu digambarkan dengan cahaya (nur) sebanyak 60 pancaran sinar dengan 10 sinar besar, berarti bulan Oktober 1960.
Kata-kata UNIVERSITAS SRIWIJAYA ditulis dengan huruf putih di atas dasar hitam yang menlingkar di dalam bunga seruni. Hitam melembangkan ketidaktahuan. Dengan adanya cahaya, ketidaktahuan dapat ditiadakan, yang lambangkan dengan huruf putih pada kata-kata UNIVERSITAS SRIWIJAYA menandakan Unsri sebagai gudang ilmu
Motto ILMU ALAT PENGABDIAN ditulis dengan huruf berwarna emas di atas dasar hitam yang terletak dalam selendang dibagian bawah lambang. Motto ini melambangkan bahwa manusia wajib mengabdi kepada Tuhan, negara , bangsa, masyarakat dan keluarga. Pengabdian yang tidak disertai dengan ilmun pengetahuan tidaklah sempurna. Makna lambang
Unsri sebagai milik bangsa Indonesia yang berfalsafah hidup Pancasila selalu dengan penuh daya dan dinamika meningkatkan ilmu pengetahuan guna memerangi ketidaktahuan yang merupakan penghalang bagi masyarakat bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur serta dalam ridho Tuhan Yang Maha Esa.
Bunga Melati merupakan bunga suci melambangkan kemurnian, keanggunan, keluhuran, wibawa dan kesetiaan pada cita-cita. Pada lambang digambarkan lima mahkota bunga (corolla) dengan warna kuning muda. Lima mahkota bunga melambangkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, sedangkan warna kuning muda melambangkan warna Universitas.
Bunga Seruni sebagai lambang yang paling tua ditemukan dalam sejarah Sriwijaya. Pada lambang digambarkan mahkota bunga (corolla) dari bunga yang terpilin (marginal flower), berjumlah 31, berwarna kuning emas yang terpilin. Jumlah 31 melambangkan tanggal lahir Unsri pada tanggal 31 Oktober 1960 dan warna kuning emas melambangkan keagungan Sriwijaya. Mahkota bunga yang terpilin ke kanan yang mengakibatkan ujung kelopaknya mengarah ke kiri dimaksudkan bahwa Universitas ini berjalan seirama dengan perputaran jaman.
Cahaya melambangkan ilmu pengetahuan, yang menerangi jagad, menunjukan bahwa hanya dengan ILMU ketidaktahuan dapat ditiadakan. Ilmu digambarkan dengan cahaya (nur) sebanyak 60 pancaran sinar dengan 10 sinar besar, berarti bulan Oktober 1960.
Kata-kata UNIVERSITAS SRIWIJAYA ditulis dengan huruf putih di atas dasar hitam yang menlingkar di dalam bunga seruni. Hitam melembangkan ketidaktahuan. Dengan adanya cahaya, ketidaktahuan dapat ditiadakan, yang lambangkan dengan huruf putih pada kata-kata UNIVERSITAS SRIWIJAYA menandakan Unsri sebagai gudang ilmu
Motto ILMU ALAT PENGABDIAN ditulis dengan huruf berwarna emas di atas dasar hitam yang terletak dalam selendang dibagian bawah lambang. Motto ini melambangkan bahwa manusia wajib mengabdi kepada Tuhan, negara , bangsa, masyarakat dan keluarga. Pengabdian yang tidak disertai dengan ilmun pengetahuan tidaklah sempurna. Makna lambang
Unsri sebagai milik bangsa Indonesia yang berfalsafah hidup Pancasila selalu dengan penuh daya dan dinamika meningkatkan ilmu pengetahuan guna memerangi ketidaktahuan yang merupakan penghalang bagi masyarakat bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur serta dalam ridho Tuhan Yang Maha Esa.
Universitas Bangka Belitung memiliki logo, merupakan satu-satunya lambang yang berlaku dan mencakup keseluruhan dinamika kehidupan keilmuan di UBB, yang bagian-bagian pentingnya terdiri atas tiga batang pena berdiri tegak yang terbuat dari timah dan bermata pena emas; kubah pelindung, bulatan dunia, dan/atau topi toga kebesaran akademik; samudera yang dalam dan luas yang tergambar dalam lima lapisan.
Pemahaman filosofinya digambarkan sebagai berikut :
Pemahaman filosofinya digambarkan sebagai berikut :
Tiga batang pena yang berdiri tegak melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia yang didasari oleh tiga nilai keunggulan visi UBB : Intelektualitas, Moralitas dan Mentalitas yang tinggi, menembus batas-batas kelokalan untuk menggapai peradaban kemanusiaan yang mendunia.
Tiga batang pena terbuat dari timah melambangkan sejarah masa keemasan timah sejak berabad-abad yang lampau. Mata Pena Emas melambangkan kejayaan masa depan bagi kehidupan kemanusiaan.
Samudera yang luas dan dalam melambangkan persepsi manusia tentang keluasan dan kedalaman ilmu pengetahuan. Persepsi manusia itu memperoleh signifikansinya dikala dihadapkan kepada kekuasaan Tuhan, karena dengan tinta seluas dan sedalam samudera pun tidaklah cukup untuk menulis keseluruhan ilmu pengetahuan yang dikaruniai oleh-Nya. Kelima lapisan samudera melambangkan kelima sila dasar Negara Republik Indonesia yang kita cintai.
Bulatan kubah pelindung adalah lambang kerendahan hati. Betapapun tinggi cita-cita yang ingin diraih, namun pada akhirnya tiba pada keterbatasan kemanusiaannya sendiri. Kebijakan atas landasan kebijaksanaan menuntun UBB meraih cita-citanya.
Bulatan menggambarkan juga bola dunia yang melambangkan visi UBB yang ingin melepaskan diri dari keterbatasan lokal, tetapi tetap berlandaskan pada nilai-nilai lokal yang mulia.
Bulatan juga menggambarkan topi toga kebesaran akademik. Simbol ini melambangkan kebesaran dan kemuliaan ilmu pengetahuan, yang dengan itu manusia mampu mencapai derajat kemanusiaan yang tinggi di muka bumi.
Bulatan juga menggambarkan topi toga kebesaran akademik. Simbol ini melambangkan kebesaran dan kemuliaan ilmu pengetahuan, yang dengan itu manusia mampu mencapai derajat kemanusiaan yang tinggi di muka bumi.
Warna dasar biru dan kuning melambangkan keluasan dan kedalaman, serta kemuliaan ilmu pengetahuan.
113. Universitas Brawijaya
- Bentuk lambang segi lima
- Warna dasar hitam
- Gambar dalam lambang
- Warna tepian segi lima kuning emas
- Warna gambar lambang kuning emas
Arca Raden Wijaya atau Prabu Brawijaya sebagai penjelmaan Dewa Wisynu yang bertangan empat dan mengenakan Mahkota Candra Kepala, sebagai lambang Ciwa. Masing-masing tangan memegang lampu, canka atau siput, gada dan cakra. Di kanan-kiri arca terdapat Dewa Perwara, sebagai pengikut Sang Raja.
Makna Lambang Universitas Brawijaya
Makna lambang secara keseluruhan menggambarkan corak dan watak dari Universitas Brawijaya yang meliputi:
* Warna kuning emas melambangkan jiwa kepeloporan seperti yang dimiliki oleh Raden Wijaya.
* Warna dasar hitam melambangkan keabadian.
* Warna dasar hitam melambangkan keabadian.
* Mahkota Candra Kepala: Berani membongkar segala sesuatu yang dianggap kurang wajar atau kurang benar.
* Gada: Penegak tertib hukum.
* Cakra: Berani meratakan segala sesuatu yang kurang wajar atau kurang benar.
* Canka atau siput: Segalanya ddilakukan dengan kesucian yang disertai dengan tugas pemeliharaan atau pembinaan sesuai dengan sifat Wisynu.
* Canka atau siput: Segalanya ddilakukan dengan kesucian yang disertai dengan tugas pemeliharaan atau pembinaan sesuai dengan sifat Wisynu.
* Lampu: Percaya dan meyakini benar bahwa Zat Hidup itu ada.
* Bentuk segi lima: Menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia
114. Universitas Trisakti Jakarta
Resmi pada bulan Juni 1966, Universitas Trisakti pada akhirnya menggunakan lambang Trisula yang diputuskan setelah diadakannya sayembara pembuatan lambang untuk Universitas Trisakti. Pondasi dasar dan ide awal dari lambang tersebut merupakan intisari pidato dari Dr.Ir Soekarno dimana beliau pada saat itu masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. Di dalam pidato beliau, banyak terdapat materi-materi yang pada akhirnya memberikan inspirasi untuk terciptanya lambang Trisula sebagai lambang dan identitas diri dari Universitas Trisakti. Lambang tersebut adalah penyempurnaan dari Eko Purwoto, MA, yang ditugaskan untuk memperbaiki dan malakukan penyempurnaan dari sekian banyak desain yang masuk dari hasil sayembara tersebut.
Penyempurnaan tersebut dirasakan karena lambang Universitas Trisakti yang baru dapat mewakili falsafah kehidupan berpancasila. Oleh karena itu gambar batang tombak yang terlukis pada gambar trisula tersebut dihapus dan diganti dengan lima buah “kaki” yang mirip kelopak bunga. Lima “kaki” tersebut yang melambangkan Pancasila dalam desain diletakkan di bawah bentuk trisula, yang memberikan arti dan makna hakiki bahwa Pancasila merupakan landasan bagi Universitas Trisakti. Desain akhirnya yang berupa gambar lambang Universitas Trisakti sebagai mana adanya sekarang ini, yaitu berbentuk logo tanpa dasar atau latar belakang apapun. Logo trisula tersebut lebih lanjut dapat di terjemahkan artinya sebagai berikut:
* Kedaulatan Politik
Penyempurnaan tersebut dirasakan karena lambang Universitas Trisakti yang baru dapat mewakili falsafah kehidupan berpancasila. Oleh karena itu gambar batang tombak yang terlukis pada gambar trisula tersebut dihapus dan diganti dengan lima buah “kaki” yang mirip kelopak bunga. Lima “kaki” tersebut yang melambangkan Pancasila dalam desain diletakkan di bawah bentuk trisula, yang memberikan arti dan makna hakiki bahwa Pancasila merupakan landasan bagi Universitas Trisakti. Desain akhirnya yang berupa gambar lambang Universitas Trisakti sebagai mana adanya sekarang ini, yaitu berbentuk logo tanpa dasar atau latar belakang apapun. Logo trisula tersebut lebih lanjut dapat di terjemahkan artinya sebagai berikut:
* Kedaulatan Politik
* Swadaya Ekonomi
* Pribadi Kebudayaan Indonesia
Tiga pondasi pemahaman tersebut lebih lanjut dikenal dengan istilah Trikarma, yang kemudian menjadi tiang penyangga utama dalam perkembangan dan pertumbuhan Universitas Trisakti ke banyak aspek kehidupan kebangsaaan dan bernegara pada kedepannya.
115. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
1.Logobram: Gambar roda gigi-Tugu Pahlawan-bunga Wijayakusuma dalam perisai berarti semangat membangun kompetensi genersi muda dalam bidang teknologi selalu tertanam dan terbingkai di dalam hati seluruh civitas akademika ITS.
2.Warna biru ITS menggambarkan visi ITS seluas dan setinggi langit lazuardi dan selalu dapat beradaptasi dengan perubahan. Warna biru ITS didefinisikan dengan rumus: C=100, M=60, Y=0 dan K=1.
2.Warna biru ITS menggambarkan visi ITS seluas dan setinggi langit lazuardi dan selalu dapat beradaptasi dengan perubahan. Warna biru ITS didefinisikan dengan rumus: C=100, M=60, Y=0 dan K=1.
3.Logotype ITS didefinisikan dengan huruf Fritz Quadrata, yang berbentuk tegas dan sederhana, namun tetap memiliki nilai artistik (garis tebal-tipis) dan serif (strip) yang minimalis. Bentuk huruf ini mempertgas arti bahwa kekuatan sejarah, pengalaman dan senioritas ITS dalam bidang teknologi, semakin mempunyai daya saing dan adaptif dengan perubahan (semangat neo-clasic).
Para pendiri Unpad telah menggariskan dasar-dasar pendirian Unpad seperti kita kenal dari lambang-lambang Unpad.
a. OBOR, lambang suluh penerangan kehidupan yang menyinarkan cahaya bagi kebahagiaan dan keluhuran budi.
b. KUJANG, lambang senjata pusaka orang sunda sebagai lambang kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran yang menjadi tugas ilmu pengetahuan.
c. SAYAP (DAUN PAKU), lambang gerakan yang selalu menuju mutu yang lebih tinggi mendekati kesempurnaan.
d. RODA, lambang dinamika ilmu yang senantiasa bergerak mencari kaidah-kaidah baru.
e. BUNGA TERATAI, yang sedang mekar, lambang kesantunan, kejujuran ilmiah.
f. PERISAI, lambang Pancasila dasar negara kita.
e. BUNGA TERATAI, yang sedang mekar, lambang kesantunan, kejujuran ilmiah.
f. PERISAI, lambang Pancasila dasar negara kita.
Fungsi Logo
Seiring dengan perubahan di atas UIN membutuhkan logo baru yang berfungsi sebagai:
1. Identitas simbolik yang memberikan gambaran tentang jati diri UIN. UIN adalah sebuah perguruan tinggi Islam yang memiliki ciri atau karakter yang khas yaitu komitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara terbuka dan integratif (Knowledge), memperkokoh kesalehan dan kualitas diri civitas akademika (Piety), berorientasi global dengan tetap mengacu kepada komitmen untuk membangun sebuah peradaban bangsa yang luhur, yang anggun, yang bermartabat dan dihormati secara internasional (integrity). Logo ini juga menggambarkan orientasi Keislaman, Keilmuan, Keindonesiaan dan Global.
2. Petunjuk atau arah (direction) ke mana UIN harus dikembangkan dengan mengacu kepada identitas atau jati dirinya.
1. Identitas simbolik yang memberikan gambaran tentang jati diri UIN. UIN adalah sebuah perguruan tinggi Islam yang memiliki ciri atau karakter yang khas yaitu komitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara terbuka dan integratif (Knowledge), memperkokoh kesalehan dan kualitas diri civitas akademika (Piety), berorientasi global dengan tetap mengacu kepada komitmen untuk membangun sebuah peradaban bangsa yang luhur, yang anggun, yang bermartabat dan dihormati secara internasional (integrity). Logo ini juga menggambarkan orientasi Keislaman, Keilmuan, Keindonesiaan dan Global.
2. Petunjuk atau arah (direction) ke mana UIN harus dikembangkan dengan mengacu kepada identitas atau jati dirinya.
3. Media atau alat untuk membangun dan mengembangkan komunikasi secara ekstensif dengan berbagai pihak secara nasional dan internasional. Oleh karena itu logo yang dibutuhkan adalah logo yang bisa membangun kesan mendalam bahwa UIN adalah sebuah perguruan tinggi Islam yang besar, modern, terbuka dan diperhitungkan sebagai mitra kerja yang sejajar.
Filosofi dan Makna Logo Baru
Logo baru ini, sesuai amanat Rapat Senat, mengandung 4 karakter utama yaitu: Keislaman, Keilmuan, Keindonesiaan dan Globalisme. Ciri atau karakter itu tercermin dalam logo baru dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Bayang-bayang Bola Dunia yang menggambarkan wawasan global UIN dan juga missi Islam sebagai rahmat bagi semesta (Rahmatan Lil Alamin).
2. Partikel Atom yang menggambarkan keilmuan dan dinamika serta keajegan hukum alam (sunnatullah) yang diperintahkan Allah untuk selalu dibaca dan diteliti untuk kesejahteraan umat manusia.
3. Partikel Atom di atas juga bisa dilihat sebagai sebuah bunga Lotus atau Sidrah (diambil dari al-Quran Sidrah al-Muntaha), sebuah lambang dan cita-cita setiap mukmin untuk menggapai pengetahuan kebenaran tertinggi (Marifah al-Haq).
4. Kitab Suci yang menjadi sumber inspirasi dan kaidah hukum serta moral bagi pengembangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Garis putih: pengikat UIN sebagai universitas yang kuat, Siratal Mustaqim
6. Warna Biru melambangkan kedalaman ilmu, kedamaian dan kepulauan Nusantara yang berada di antara dua lautan besar, sebuah wilayah yang mempertemukan berbagai peradaban dunia.
6. Warna Biru melambangkan kedalaman ilmu, kedamaian dan kepulauan Nusantara yang berada di antara dua lautan besar, sebuah wilayah yang mempertemukan berbagai peradaban dunia.
Thanks for reading & sharing Info Logo
0 komentar:
Post a Comment